This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 18 Desember 2012

Peran kafir dan Buka aurat di dalam film


Kerangka Analisis Masalah
Program sinetron di stasiun televisi adalah sebuah upaya memvisualkan beragam cerita, baik kisah nyata, fiktif, maupun kisah-kisah sejarah masa lalu. Skenario dan akting menjadi komponen penting dalam sinetron. Skenario dengan model apapun menuntut akting maksimal dari pemeran. Seorang aktris muslimah yang diplot memerankan pejuang Nasrani dalam sebuah sinetron, semisal, kadang mereka harus melepas jilbab, bahkan mencaci ‘Nabi Muhammad’, menginjak-injak ‘mushaf’ dan perbuatan biadab lainnya. Dari sinilah muncul problematika, dan hal ini tidak lepas dari adanya persimpangan penilaian dunia intertainment dan agama, masing-masing memiliki ‘urf’ berbeda.
Pertanyaan
a.Apakah dihukumi murtad, aktris muslimah memerankan lakon yang menuntut dia melakukan hal-hal seperti di atas?
b.Bagaimana hukum menampakkan aurat bagi seorang aktris karena tuntutan skenario?
Jawaban A:
Khilaf (ulama berbeda pendapat-red):
1.Apabila akting yang diperankan merupakan ucapan atau perbuatan yang masih ihtimal antara mukaffir dan tidak, maka dihukumi murtad jika ada qashdu (motif) atau qarinah istihza’ (indikasi pelecehan). Dan tidak murtad jika tidak ada qashdu atau qarinah istihza’, namun tetap berdosa apabila masih memungkinkan menggunakan cara-cara yang tidak ihtimal. 
2.Apabila berupa perbuatan yang jelas-jelas mukaffir, maka dihukumi murtad.
Referensi:
1.Tuhfah Al-Muhtâj vol. IX hal. 106-107P
2.Hasyiyyataa Qalyubi Wa Umairah vol. IV hal. 175-177
3.Fathul Allam vol. IV hal. 538
4.Asy Syarqawi Ala at Tahrir vol. II hal. 387-388
5.Kamus Ash Shihhah Vol. II Hal. 1687
6.Hasyiyyah Al Jamal Vol. V Hal. 122
7.At Takfir Hukmuhu Wa Dlawabithuhu Wal Ghuluwwu Fihi Vol. I Hal. 40
8.Hasyiyyah I’anatut Thalibin Vol. IV Hal. 152
9.Is’ad ar-Rafîq vol. I hal. 61
Jawaban B:
Haram
Referensi:
1.Is’ad ar-Rafîq vol. II hal. 66
2.al Fiqhu ala Madzahibil Arba’ah vol.4 hal. 192
3.Mughnil Mughtaj vol. IV hal. 217

Sabtu, 17 November 2012

Arti dan Makna Tawakal

Arti & Makna Tawakal

Firman Allah : ” Wa tawakkal ‘Alallahi wakafaa billahi wakilla ” (Dan bertawakallah kepada Allah dan cukup Allah sebagai pemelihara segala urusanA.Q.S. 3:3.
Sabda Rasulullah : ” Ikatlah untamu dan bertawakallah ” ( R. Ibnu Hibban ).
BERTAWAKALLAH PERINTAH ALLAH
Ber-tawakal kepada Allah ( tawakkal ‘Alallah ), merupakan perintah yang banyak terdapat dalam Al-Qur’an, di samping perintah-perintah lainnya seperti bertaqwa, bersabar, beristiqomah, ikhlas dan beribadah, ridho dalam menerima ketetapan Tuhan, berlaku adil, berjihad pada jalan-Nya, berkurban dan lain-lain.
Di antara perintah-perintah yang terpokok dan terutama sekali adalah perintah untuk ber-IBADAH kepada-Nya. Oleh karena itulah maka TUGAS POKOK manusia di dunia ini tidak lain beribadah kepada-Nya sebagai mana ditegaskan oleh-Nya : ” Wamaa kholaktul jinna wal insa illa liya’buduuni ” ( Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan semata-mata supaya mereka menyembah-Ku/beribadah kepada-Ku ) A.Q.S. 51:56.
ARTI DAN MAKNA TAWAKAL
Tawakal artinya BERSERAH DIRI DAN BERPEGANG TEGUH KEPADA ALLAH. Di sini terdapat dua unsur pokok yaitu, pertama berserah diri dan kedua berpegang teguh. Kedua-duanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak dapat dikatakan tawakal kalau belum berserah diri secara ikhlas. Tidak dapat pula dikatakan tawakal kalau belum berpegang kepada-Nya, belum kokoh atau belum bulat pada tingkat haqqul yakin kepada kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kasih sayang-Nya untuk mengatur segala sesuatu dengan sesempurna-sempurnanya.

Teknology Informasi dan Komunikasi (TIK) disambut hangat di kalangan Pesantren

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi di dunia ini tidak menutup kemungkinan media dakwah beralih pada system virtual yang bisa di akses oleh milyaran ummat di seluruh dunia.  Di zaman modern seperti ini banyak berkembangnya peradaban yang kadang bahkan sering peradaban tersebut lari dari fitrahnya. Peradaban bangsa Jawa contohnya, bangsa jawa yang terkenal dengan unggah- ungguhnya (baca tata kerama) harus tergeser oleh budaya barat yang sebenarnya para pendahulu mereka tidak mewariskan akan hal itu. Mereka para generasi zaman sekarang banyak yang terkontaminasi oleh budaya- budaya yang tidak jelas asal dan muaranya. mereka hanya berorientasi pada kesenangan kepuasan dan yang paling dititikberatkan oleh mereka para kaula muda adalah wahana ekpos akan jati diri mereka, bisa dibilang mereka slah kaprah tapi anggapan itu kadang ditolak mentah -mentah dengan berdalih jangan sampai jadi manusia yang ketinggalan zaman. Nah di sinilah mulai terdapat kesenjangan antara maslahat teknologi dengan manfaat yang semestinya dapat dioptimalkan sebagai jaringan sosial serta akselerasi akses informasi bermanfaat tapi justru menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu siap meledak.
Melihat fenomena seperti itu kepedulian para ulama di indonesia yang tergabung dalam sebuah organisasi "Jam'iyah muwassholah baina ulamail Muslimin" bekerjasama dengan UPN  (Universitas Pembangunan Nasional), Telkom, Kemkominfo untuk membendung segala hal yang bersifat negatif akibat dampak perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab yang kebanyakan dituangkan dan disebarkan melalui media informasi (internet ). Kepedulian tersebut diimplementasikan dengan kegiatan workshop TIK yang dilaksanakan di PP Lirboyo kediri. Dalam kegiatan tersebut  diikuti oleh berbagai delegasi dari Pon-Pes se eks Karisidenan Kediri dengan tujuan untuk menyamakan persepsi akan manfaat teknologi dan penyikapanya.

Jumat, 16 November 2012

kajian Ilmuan Islam

Definisi Sabar

Secara bahasa sabar berarti al-habsu ( menahan ) dan al-man’u ( mencegah ), yaitu lawan kata dari al-jaz’u ( keluh kesah ). Dikatakan: shabara shabran (صبر صبرا ,( maksudnya : tegar dan tidak berkeluh kesah.Shabara berarti: menunggu, shabara nafsahu berarti: menahan diri dan mengekangnya,shabara fulan: menahannya, shabartu shabran : aku menahan diriku dari berkeluh kesah.
Ada pula yang mendifinisikan sabar adalah menyatukan antara pikiran dan badan kita didalam tempat yang sama. Misalnya; Sehabis lelah bekerja dalam perjalanan pulang kita terjebak macet, orang yang sabar berarti pikiran dan badannya tetap berada ditempat dimana ia terjebak macet. Kalau pikirannya melayang dan berpikir “wah kalau saja tadi tidak lewat jalan ini saya tidak akan kena macet”, maka ini namanya mengeluh bukan sabar lagi.
Orang yang sabar merupakan orang yang bertumpu pada proses dan menikmati semua proses tersebut. Sehingga sabar juga merupakan ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan emosi onal. Orang yang sabar itu mampu mengendalikan dirinya dan menahan respons yang bersifat jangka pendek untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang.
Sedangkan keluhan merupakan kesulitan didalam menerima sesuatu yang terjadi, penolakan terhadap sesuatu yang ada pada diri kita. Ketika ada kemacetan seperti pada contoh diatas, kita merasa badan dan pikiran tidak berada dalam satu tempat sehingga timbul rasa mengeluh, akhirnya kita pun tidak menikmati “proses” tersebut.
Definisi selanjutnya, Sabar adalah menahan diri dari sesuatu yang tidak disenangi tepat ketika sesuatu itu terjadi pertama kali. Misalnya ; Saat kita kejedot pintu, secara refleks kita mengucapkan “Innalillah” atau diam saja. Namun kalau pertama kali itu terjadi dan kita mengumpat,atau ngedumel maka ini bukan sabar namanya,meski setelah dipikir-pikir akhirnya dapat menerima, tetap saja bukan sabar namanya melainkan ridho/rela. Harus diingat Sabar itu penerimaan kita saat pertama kali musibah itu datang.
Jelaslah bahwa makna sabar adalah mencegah dan menahan diri dari berkeluh kesah saat pertama kali hal yang tidak kita senangi datang, menahan lisan dari mengeluh, dan anggota badan dari mengamuk,seperti menampar pipi, merobek saku baju , membanting pintu dan semisalnya.

Hakikat Sabar

Hakikat sabar adalah akhlak utama yang merupakan bagian dari akhlak jiwa yang mampu menahan pemiliknya dari perbuatan yang tidak baik dan tidak senonoh. Sabar merupakan kekuatan jiwa yang dengannya jiwa menjadi baik dan tingkah laku menjadi lurus. Dan kekuatan ini menjadikan manusia mampu menahan jiwanya untuk memikul berbagai bentuk kelelahan, kesulitan dan penderitaan.
Insya Allah bersambung bab pahala menahan kesabaran dalam 3 hal.(zid)
Sumber:
  • Buku, ” Indahnya Kesabaran ” , Penulis: Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthany, Penerbit: At-Tibyan-Solo
l